Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan dalam Pacaran dan Bagaimana Bersikap

Kompas.com - 01/07/2012, 11:23 WIB

KOMPAS.com -  Bicara kekerasan dalam masa pacaran, kerap kita tergoda menyalahkan si cowok semata (jika korban adalah perempuan). Kita semua sependapat pelaku kekerasan itu tidak bertanggungjawab. Namun, kita tidak bisa berhenti pada menjatuhkan vonis pada si cowok. Tentu ada proses timbal balik dimana ada sumbangsih dari pasangan yakni membiarkan dan tidak berbuat apa-apa.

Berikut dua kasus klien yang kami tangani sebelum menjabarkan tema ini :

Kasus 1

Sandra (samaran) sangat terpukul. Pacarnya mengancam akan memposting fotonya dalam keadaan telanjang di Facebook. Karena ancaman itu, Sandra terpaksa cerita sama Sang Ayah minta pertolongan. Sandra masih kuliah tingkat III di sebuah kota Jawa Timur, Sang Ayah tinggal jauh di Kalimantan. Sandra sungguh merasa tidak berdaya. Sebelum Bento minta hubungan badan dengan Sandra, Bento kerap memukul dengan kasar.

Sesekali Bento mengancam akan mempublikasikan foto foto yang sangat pribadi. Karena tidak tahan, Sandra minta bantuan orang tuanya. Sang Ayah kemudian menghubungi Bento untuk stop hubungan tersebut dan tidak melakukan ancaman itu. Kini giliran Ayah Sandra tegas, mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Kebetulan Sang Ayah punya relasi dengan tentara yang dapat menindak Bento. Akhirnya, Sandra selamat dari hubungan yang sudah sangat tidak sehat.

Kasus 2

Klien kami Santi (samaran) Seorang perempuan  yang merasa telat menikah (menurut klien). Akhirnya merasa menyesal karena memaksakan diri untuk menikah. Santi merasa  takut, kalau memutuskan hubungan akam sulit berkenalan lagi dengan pria. Cowoknya, Condro (samaran) suka minum alkhohol dan judi.

Tak jarang main tangan kalau keinginannya tak dipenuhi, namun Santi tak berdaya. Dia sayang dan merasa kasihan meninggalkan Cowoknya. Dia punya “iman” pasti Tuhan akan mengubah Condro. Tapi apa daya, baru saja 5 hari menikah, Santi memutuskan lari dari Condro karena merasa tidak sanggup dianiaya dan terus diteror suaminya. Ironis, Perkawinannya hanya berusia lima hari.

Pribadi penganiaya

Punya  cowok berperilaku kasar dan menganiaya tentu menyebalkan. Tidak hanya itu, dia sering tampak sebagai pribadi  “aneh” dan  sulit diprediksi;  Kadang baik kadang jahat?.  Apakah itu tumbuh begitu saja? Oh tidak!

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau